Nats: Daniel 6:4
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu,
karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk
menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Daniel adalah sosok
yang luar biasa. Dia bukan hanya setia beribadah kepada Allahnya, tapi
juga setia dalam profesinya di lingkungan pemerintahan. Bahkan,
rekan-rekan kerjanya sampai tidak bisa mendapati cela dalam pekerjaan
Daniel. Kalau kita baca keseluruhan kitab Daniel, saat tampuk kekuasaan
beberapa kali silih berganti, nama Daniel masih tercatat sebagai orang
yang terpandang, bahkan membuat para raja mengakui dan memuji kebesaran
Allahnya.
Kisah ini semakin
membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi
pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep
iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa
iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya
dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi
marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal
budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun
terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel
11).
Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak
berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita
masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk
melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan
Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga
orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.
Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.IMANNUEL ........
Kisah ini semakin membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel 11).
Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.
Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.IMANNUEL ........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.