2 Timotius 3:2
Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi Hamba Uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan
berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan
agama,
1. Hamba
Uang atau Hamba Tuhan
Surat
Paulus yang kedua kepada Timotius dipercaya banyak ahli Alkitab sebagai surat
terakhir sebelum akhirnya Paulus mati dibunuh di Roma. Paulus sendiri menulis
di dalam surat ini bahwa kematiannya sudah dekat (2 Timotius 4:6).
Menyadari
bahwa kematiannya sudah dekat, tentunya apa yang ditulis Paulus dalam suratnya
yang kedua kepada Timotius, anak rohaninya, merupakan pesan yang penting bagi
Timotius, dan juga bagi kita yang membacanya di zaman ini.
Dalam
surat 2 Timotius 3:1-5, Paulus menggambarkan kondisi manusia pada akhir
zaman, di mana ciri utamanya adalah mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang, selain sifat-sifat lainnya seperti membual dan menyombongkan
diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua
dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi,
tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang,
tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah (ay. 2-4).
2.
Apa Artinya Menjadi Hamba Uang?
Menjadi
hamba uang artinya adalah menganggap uang sebagai yang terutama dalam hidup
ini, dan menjadikan uang sebagai segala-galanya. Menjadi hamba uang berarti
menganggap bahwa segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang, dan semua yang
dilakukan haruslah diukur dengan uang.
Saya
pernah membaca sebuah catatan yang kira-kira isinya seperti ini:
- Uang memang bisa membeli buku, tetapi tidak bisa membeli hikmat.
- Uang memang bisa membeli pengawal, tetapi tidak bisa membeli keamanan.
- Uang memang bisa membeli salib, tetapi tidak bisa membeli keselamatan.
- Uang memang bisa membeli cincin kawin, tetapi tidak bisa membeli cinta.
- Uang dapat membeli kasur yang empuk, tetapi tidak bias membeli tidur yang nyenyak.
- Banyak hal yang dapat dibeli dengan uang, tetapi uang tidak dapat membeli semua hal.
Pendapat
saya tidak mengatakan bahwa uang tidak penting. Saya memerlukan uang, untuk
itulah saya bekerja keras di ladang Tuhan, dan saya yakin anda pun bekerja demi
mendapatkan uang.
Tapi
yang Alkitab sorot adalah janganlah kita menjadi hamba uang. Jangan kita karena
mengejar uang yang banyak kemudian bekerja mati-matian dan bahkan tidak
memiliki waktu lagi untuk keluarga, apalagi untuk Tuhan karena terlalu sibuk
bekerja mencari uang. Jangan juga kita menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan uang, entah dengan mencuri, korupsi, dan lain sebagainya.
Alkitab
bahkan mengatakan bahwa orang-orang seperti ini secara lahiriah tetap
menjalankan ibadah mereka, namun hati mereka bukan lagi untuk Tuhan, tetapi
sudah berfokus kepada uang, karena mereka sudah dikuasai oleh hawa nafsu.
2
Timotius 3: 4, suka mengkhianat, tidak berpikir
panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3. Bagaimana cara mengatasinya?
Caranya
sebetulnya mudah, jadilah hamba Tuhan dan bukan hamba uang. Jadikan Tuhan
sebagai yang terutama dalam hidup kita, dan bukan uang yang terutama. Jika kita
menjadikan Tuhan sebagai tuan kita, maka kita menjadi hamba Tuhan. Jika kita
menjadikan uang sebagai tuan kita, maka kita manjadi hamba uang. Kita harus
memilih salah satu, karena tidak ada orang yang dapat mengabdi ke dua tuan.
Matius
6:24, Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan
setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat
mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Ingatlah
bahwa akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang :
Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka. (1 Timotius 6:10).
Saya
berpendapat: bahwa sesungguhnya kita salah ketika kita mencari uang tapi tidak
mencari Tuhan. Pastikanlah bahwa kita harus mencari Tuhan terlebih dahulu, maka
selanjutnya uang akan datang dengan sendirinya kepada kita. Firman Tuhan
berkata :
“Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Jika
kita mencari Tuhan terlebih dahulu dan menjadi hamba Tuhan, maka bukan kita
yang mencari uang, tetapi uanglah yang akan mencari kita. Buat apa menjadi
hamba uang, padahal Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki emas dan perak.
Kepunyaan-Kulah
perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. (Hagai 2:9)
Jadi
ketika kita menjadi hamba Tuhan, yang adalah Tuhan atas emas dan perak, maka
Tuhan akan memberkati kita dengan limpah, dan mencukupkan segala keperluan dan
kebutuhan kita, menurut kekayaanNya dan kemuliaanNya.
Allahku
akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam
Kristus Yesus. (Filipi 4:19).
IMPLIKASI
:
Marilah
kita menjadi hamba Tuhan, dan bukan menjadi hamba uang, maka berkat Tuhan akan
melimpah dalam kehidupan kita.
Ibrani
13:5, Janganlah kamu menjadi hamba uang
dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah
berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku
sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
2
Timotius 3:1-5
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa
yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang.
Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah,
mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak
mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan
orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.