Selasa, 10 Februari 2015

Antusias

Roma 12:1-21
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Orang yang bekerja tanpa gairah telah menjadi orang yang apatis.
Secara fisik mereka masih bekerja, kelihatan cukup sibuk, tapi tanpa ada semangat atau motivasi tepat yang mendorong dari hati mereka.

Paulus menasehatkan agar kita menjadi orang yang memiliki roh yang bernyala-nyala. Mengapa demikian? Karena semua yang kita lakukan bukan untuk manusia semata, tapi untuk melayani Tuhan.

Bila kita melakukan sesuatu untuk manusia suatu saat kita bisa kecewa dan menjadi apatis, tapi bila kita menetapkan orientasi pelayanan kita kepada Tuhan maka Roh-Nya akan memberikan semangat yang baru setiap hari.

Hati yang bergairah memiliki antusiasme yang tinggi.

Antusiame berasal dari akar kata Yunani ”en” dan ”theos”, yang artinya Tuhan ada di dalam. 
Bila kita mengizinkan Tuhan untuk selalu hadir di dalam hati kita, memimpin hidup kita, dan menolong kita untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan kita, niscaya Roh-Nya akan mengimpartasikan antusiasme dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Tetap bergairah sepanjang hari!!!

Mental Jalan Pintas

Nats: Ibrani 10:36
"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu".

Setiap kita pasti tahu cerita Doraemon dan Nobita. Nobita adalah seorang yang kurang sabar jika menginginkan sesuatu, maunya instan. Dan, Doraemon adalah sahabat Nobita yang selalu memberikan apa saja yang diminta Nobita karena memiliki kantong ajaib. Sayangnya, Nobita sering kali gagal mempergunakan dengan baik benda-benda yang ia terima sehingga hasilnya adalah kekecewaan. Cerita ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap keinginan yang diperoleh dengan cara instan, cenderung menghasilkan kekecewaan. Juga, tersirat pesan bahwa adalah baik jika kita mau menjalani setiap proses yang ada di dalam kehidupan ini.

Tidak jarang, sebagai manusia kita juga memiliki kecenderungan untuk bersikap seperti Nobita, yang memiliki mental jalan pintas. Anak muda sering kali bersikap tidak sabar dalam banyak hal. Tidak sabar menanti jodoh yang lebih tepat sehingga menikah dengan orang yang berbeda iman. Tidak sabar mengikuti sekolah atau kuliah sehingga berhenti sekolah atau kuliah. Hasilnya, kekecewaanlah yang didapat. Di dalam Alkitab, kita bisa melihat contoh ini pada diri Esau. Karena tidak sabar untuk menahan lapar, ia kehilangan hak kesulungannya karena ia menukarnya dengan sepiring sup kacang merah. Akhirnya, hanya penyesalan yang tiada artinyalah yang ia rasakan. Sebab, sekalipun ia sampai mencucurkan air mata, hak kesulungan itu sudah bukan lagi menjadi miliknya.

Di dalam hidup ini, kita pasti memiliki keinginan-keinginan yang, kalau bisa, kita peroleh dengan cepat. Terlalu sering, orang mengharapkan apa yang ia inginkan terwujud saat itu juga. Sadarilah, diperlukan kesabaran untuk mewujudkan semua keinginan itu. Kesabaran yang disertai usaha tanpa pernah putus asa akan membuat seseorang mendapatkan apa yang ia inginkan. Itulah yang dinamakan proses! Orang yang bersedia melalui proses dan kemudian mendapatkan yang ia inginkan akan merasakan kepuasan tersendiri. Di samping itu, ia bisa belajar banyak dari apa yang sudah ia lalui untuk dijadikan bekal bagi kehidupannya di masa yang akan datang.

Jangan pernah memiliki mental jalan pintas! Tetapi, milikilah mental anak Tuhan yang tangguh, yang tidak pernah menyerah, yang mau menjalani proses kehidupan meski itu sulit. Karena, di situlah terletak nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga, yang pada gilirannya tidak akan membuat kita menyesal.


Pf. 10 Oktober 2013

Ketulusan DAUD

Hubungan antara Raja Saul dan Daud tidak selalu diwarnai oleh ketulusan hati. Ada saat Saul membenci Daud karena umat Israel lebih mengelu-elukan Daud. Mereka bersorak, "Saul mengalahkan beribu-ribu, sedangkan Daud berlaksa-laksa."

Itu membuat Saul marah dan menaruh dendam, sampai berniat untuk membunuh Daud. Di pihak lain, Daud punya sikap berbeda. Ia mempunyai hati yang tulus. Walaupun Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul, namun Daud tidak melakukannya karena ia mencintai Saul, yang juga adalah orang yang diurapi Allah (1 Samuel 24:7).

Cinta dan ketulusan hati Daud sangat kentara ketika ia mendengar bahwa Saul dan sahabat karibnya, Yonatan, gugur di medan perang. Ia sungguh merasa sedih. Ratapan sedihnya diungkapkan dengan kata-kata yang sangat menyentuh: "Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan." (2 Samuel 1:25-26)

Tidak dapat dimungkiri bahwa rasa iri, marah, dan dendam, kadang kala meliputi kita, misalnya saat kita merasa diremehkan atau disaingi.

Daud mengajarkan kepada kita untuk memiliki kualitas-kualitas hati seperti ketulusan, kesejatian, cinta, dan bela rasa, yang perlu untuk membangun relasi kita, baik dengan sesama maupun dengan Tuhan, walaupun ada saat kita disakiti atau diperlakukan tidak baik.
 
Doa :
Tuhan Yesus Kristus, berilah aku hati yang tulus, penuh semangat persaudaraan, agar aku selalu berkenan kepada-Mu dan sesamaku.
 
Pf. 14 Oktober 2013
 

Senin, 09 Februari 2015

Elang dan Lebah

Sebaiknya kita tahu bahwa jika kita memasukan seekor burung elang ke dalam sebuah kandang ukuran 2 × 2,5 m dan bagian atapnya terbuka sekalipun, tetap saja elang itu tidak bisa terbang.
Ternyata elang akan memulai terbang dari tanah dengan berlari sejauh 3 - 3,5 m.

Tanpa tempat untuk berlari, elang ini tidak akan mampu terbang dan terjebak selamanya di dalam kandang kecil tanpa penutup.
 Kalau kita lihat seekor lebah terjatuh kedalam cangkir kopi kosong yang terbuka, juga akan tetap di sana sampai mati … kecuali karena tidak tega, kita keluarkan dia.

Lebah tidak pernah melihat jalan keluar pada bagian atasnya, melainkan terus berusaha mencari jalan keluar lewat pinggir dekat dasarnya, mencari jalan di mana tidak ada jalan, hingga ia menghancurkan dirinya sendiri.

Nah… Ternyata banyak dari kita, juga seperti burung elang dan lebah itu.
Bergumul dengan masalah, fokus terus dengan masalah, mengeluh terus sampai akhirnya frustrasi sendiri.
Sadarilah bahwa jawaban dari masalah kita adalah selalu DI ATAS, yaitu TUHAN.

Menengadahlah, Bersujud, Ucapkanlah doa dan lepas landaslah dalam BERTINDAK mencari solusi. Ingatlah selalu akan Tuhan agar kita tidak menjadi lemah dan menyerah putus asa._

Bacaan: Ibrani 12:2
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah".

Pf. 19 Oktober 2013

Layang - layang


Inspirasi

Inspirasi itu seperti burung
Tak bisa dikejar, tak bisa dipaksa
Dia datang sendiri

Setelah dia hinggap, sangkarkan dia
Bisa kita lihat dan perlihatkan terus
Apa lagi dia bertelur
Bila tidak, dia akan terbang lagi

Seperti ada tertulis :
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

( Amsal 3:1-4 )
Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.


Pf. 22 Oktober 2013

HAMAN

Haman (juga dikenal dengan nama Haman orang Agag) adalah seorang sosok antagonis di dalam Kitab Ester, salah satu kitab dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

Ia diceritakan sebagai seorang politikus Persia di lingkungan istana Raja Ahasyweros dan menurut tradisi ia juga disebut sebagai seorang pejabat kerajaan kesayangan raja. Haman adalah keturunan dari Agag, raja Amalek. Ia berusaha melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap bangsa Yahudi yang berada di lingkungan kerajaan Persia.

Hal ini disebabkan Mordekhai tidak mau memberi hormat ketika Haman lewat di tengah-tengah kota dengan penuh kesombongan. Mordekhai pun dijatuhi hukuman mati sebagai bentuk pembalasan Haman terhadap Mordekhai. Segala perlengkapan untuk melaksanakan hukuman gantung terhadap Mordekhai pun disiapkan.

Namun demikian, berkat campur tangan Ratu Ester yang berhasil meluluhkan hati Raja Ahasyweros, Mordekhai tidak jadi dihukum gantung. Justru Haman-lah yang akhirnya harus mati dihukum gantung. Ia digantung di tiang gantungan yang sebelumnya disiapkan untuk Mordekhai. Bangsa Yahudi kemudian merayakan kebebasan mereka dari pembantaian di bawah hukum Persia dan merayakan kalahnya Haman dengan merayakan pesta Purim.

ROMA 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Pf. 9 November 2013

Jumat, 06 Februari 2015

This is My Desire

Ku terdiam dalam rasa
Menunggu sebuah keajaiban..
Ketika purnama menjelang
Berharap IA menghadirkan datangnya Harapan

Gerimis turun begitu indah
Inginku ia basahi hampa
Agar sang kembang yang layu bermekaran kembali

Kini …
Yang ku bisa hanya menanti..
Fatamorgana menjadi imajinasi nyata yang dicari..

Pagi tiba dengan titikan embun,
Surya merekah membangunkan impian,.
Bersedia taburkan melati di taman hati..

Agar hati nian Indah..
Elok ......
Harum senantiasa menanti

  • Samuel Harsono, Mujijat masih ada disini, sekarang ini,asal kita mempunyai iman sebesar biji sesawi -pun.
Pf. 17 Oktober 2013
 

Amarah Yang Membuat Susah


Pf. 28 Oktober 2013
Marah atau amarah, sebuah sifat yang kadang jauh dari kebaikan. 

Semua orang bisa marah tapi semua orang tidak mau dimarahi atau bahkan melihat orang marah-marah. Rasa marah harus benar-benar dijauhi, karena sesungguhnya amarah yang muncul dari dalam diri kita hanya akan menjadikan diri kita hina, karena apa ?, karena akan mengharuskan kita minta maaf atas sebuah amarah yang kita keluarkan.

Kemarahan hanya akan mengobarkan kembali rasa dendam yang sudah dipendam dan selanjutnya akan melahirkan dendam-dendam baru, dan ini akan menggiring kita pada kedengkian. Setiap karakter individu memiliki sifat kemarahan yang berbeda-beda, kemarahan orang bijak terletak pada perbuatannya sedangkan kemarahan orang jahil pada ucapannya. Orang bijak ketika marah maka nampak pada perilakunya, ia cenderung diam, karena ia tahu bahwa dalam kondisi emosi maka akan lebih baik untuk tidak mengambil keputusan apapun, termasuk ucapan. Beda halnya dengan orang jahil, begitu marah maka umpatan kata-kata kasar akan keluar dari mulutnya yang menandakan bagaimana cara ia dalam berpikir dan beretika.

Ada yang berpendapat bahwa amarah merupakan salah satu jenis kegilaan, karena ketika kita dikuasai oleh amarah kadang kita telah bisa diri. Diibaratkan sebuah penyakit, orang yang marah-marah mungkin bisa disebut penderita, dan ia akan merasakan penyesalan setelah marah-marah. Apabila seseorang tidak merasa menyesal setelah ia marah, maka itu berarti gilanya telah pemanen. Bahkan ada pula yang bilang, “orang yang tak dapat menahan diri dari marah, maka ia telah mempercepat kematiannya”.

Ibarat lain marah adalah api yang berkobar; orang yang berusaha menekan amarahnya berarti berusaha memadamkan api, dan orang yang mengumbarnya adalah orang yang terbakar didalamnya, dan itu berarti pula bisa membesarkan api-api (amarah) lain yang terpengaruh oleh api amarahnya. Kita harus benar-benar terus berjaga dari jilatan api amarah, senantiasa selalu kita persiapkan air kesabaran untuk melawan api amarah tersebut.

Orang yang tidak mampu menguasai amarahnya, maka hampir bisa dipastikan tak dapat menguasai pikirannya. Seseorang yang masih bisa mengendalikan dirinya meskipun masih dalam desakan amarah dan penuh kesabaran, insya Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan ketenangan dan keimanan.

Para pemikir dan orang-orang bijak berpendapat, bahwa orang yang gagah itu bukanlah orang yang gagah di dalam medan pertempuran, melainkan orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika ia marah. 

Semoga hati dan pikiran kita terus terjaga dari amarah…. Amiiin.

Jangan Pernah Lari

Jangan pernah lari dari Masalah, karena masalah akan slalu mengikuti kita... 

Hadapilah masalah dengan ramah dan lapang dada, maka masalah pasti akan segera meninggalkan kita...

2 Timotius 1:7, 
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Dan JANGAN membiarkan rasa takut menguasai dirimu. "Imanmu harus lebih kuat dari rasa takutmu", itulah pelajaranmu, Karena TUHAN senantiasa LEBIH KUAT dari kekuatan negatif. 

"Jadi jika kamu bersama TUHAN, kamu tidak perlu merasa takut."
IMMANUEL....

Pf. 15 November 2013

Badai Kebaikan

"Jangan kamu kalah terhadap kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" 
( Roma 12 : 21 )

Dunia ini makin pekat dengan kejahatan. 

Tiap hari semua pikiran dan ide jahat diucapkan bahkan dikerjakan. Apa yang harus kita lakukan? Ada dua hal yang harus kita buat :
Jangan menyumbang kejahatan lewat perkataan, kepahitan dan kemarahan sehingga membuat dunia kita makin kotor dan jahat.

Kalahkan kejahatan dengan kebaikan. 

Ini sebuah solusi yang ajaib walaupun kelihatannya lemah. Tidak lagi mata ganti mata, caci maki balas caci maki. Tapi mari nyatakan semua kebaikan Tuhan terhadap sesama. Berkati dan jangan mengutuki. Ampuni dan buang dendam serta sakit hati.
Ciptakan badai kasih, badai kebaikan, maka semua akan menjadi satu dan ajaib. Puji Tuhan. Sekejam apapun yang kau lewati, pasti ada harapan baru.

JANGAN PERNAH MENYERAH!!

Dibalik Kehendak Memuliakan Diri


Nats : Galatia 6:7.
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."

Didalam Gereja Tuhan bila gembala dan jemaat memiliki gaya hidup "TAKUT AKAN TUHAN" dan jujur didalam ketulusan yang dilandasi hati yang murni....
Semata-mata hanya karena mengasihi DIA dan demi kemuliaan nama serta kebesaran Kerajaan-NYA.... 

Tanpa terkontaminasi dan bernuansa "Politik Rohani dibalik kehendak memuliakan diri"..... Maka Gereja Tuhan akan menjadi lumbung Roh Kudus berkarya dengan kedahsyatan yang spektakuler........

Kegerakan besar akan terjadi; petobat baru akan datang berduyun duyun, mujizat, kesembuhan, pemulihan, pelepasan atas ikatan dosa / belenggu kuasa kegelapan akan teralami ..... Sebuah ibadah yang berkenanan dihati Bapa sorgawi apabila didalam ibadah tsb memiliki sikap hati yang benar ,tulus dan kudus!

Warning !
Kita sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, Janganlah sekali-kali mencoba untuk "MENCURI / MENEBENG / MEMBONCENG KEMULIAAN ALLAH"

Galatia 5:24-26

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.



Pf. 20 November 2013