Kamis, 13 September 2012

MENGUBAH DUNIA

Nats: Matius 2:13-16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Salah satu tokoh negarawan yang saya kagumi adalah Mahatma Gandhi. Ketika India masih dijajah Inggris, Gandhi menjadi seorang pemimpin yang berhasil membawa India keluar menjadi bangsa yang merdeka. Gandhi percaya bahwa setiap orang harus dapat menjadi pembawa perubahan untuk melihat apa yang mereka inginkan dapat terjadi di dunia ini.

Gandhi merupakan seorang pemimpin yang revolusioner, namun ia membawa India menjadi bangsa yang merdeka tanpa memulai sebuah revolusi. Bahkan ia melakukannya tanpa kekerasan sama sekali. Gerakan Satyagraha yang dipimpinnya berhasil membawa perubahan bagi sebuah bangsa yang dahulu terpuruk hingga saat ini menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam peta perdagangan dunia.

Gandhi mengatakan, "In a gentle way you can shake the world" (dengan sebuah cara yang lemah lembut Anda dapat menggoncangkan dunia). Sungguh sebuah pemikiran yang berbeda untuk memperjuangkan sebuah keerdekaan. Ada begitu banyak orang yang berjuang dengan demostrasi dan kekerasan untuk dapat mengubah sesuatu, namun pada akhirnya hal tersebut berakhir dengan sia-sia.

Untuk menjadi agen perubahan, Anda tidak harus berteriak. Anda juga tidak harus pandai berbicara. Anda tidak harus menjadi terpilih. Anda juga tidak harus menjadi sangat pandai atau berpendidikan. Yang Anda butuhkan adalah memiliki sebuah komitmen.

Yesus adalah salah satu Pribadi yang mengubahkan dunia dengan kasih. Ia menaklukkan dunia dengan kelembutan, bahkan Ia tidak bersuara sedikitpun ketika hendak diadili. Yesus tidak takut menghadapi apapun untuk melihat orang-orang yang dikasihiNya kembali dalam pelukanNya.

Perubahan selalu dimulai dari diri Anda terlebih dahulu.

Rabu, 12 September 2012

Pengampunan


Mengampuni adalah langkah terpuji dan menuju keselamatan kekal

Mengampuni adalah salah satu perintah yang mungkin gampang diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Namun, kita melihat banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang memberikan contoh tentang pengampunan :
  • Yusuf yang telah dicelakai dan dijual oleh saudaranya, akhirnya mau memaafkan saudara-saudaranya (lih. Kejadian 45:5-15; Kejadian 50:10-21).
  • Musa mengampuni Harun dan Miryam yang memberontak. (lih. Bilangan 12:1-13).
  • Daud juga mengampuni Saul, walaupun Saul berusaha berkali-kali membunuhnya (lih. 1 Samuel 24:10-12; 1Samuel 26:9; 1Samuel 26:23; 2Samuel 1:14-17 )
  • dan Daud juga memaafkan Simei yang sebelumnya telah menghina Daud (lih. 2Samuel 16:9-13; 2Samuel 19:23; 1Raja 2:8-9).
Dan akhirnya, contoh paling sempurna dari tindakan mengampuni adalah seperti yang dilakukan oleh Yesus, ketika di kayu salib Dia mengatakan “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34)

Pandanglah Kristus yang telah meninggalkan teladan bagi kita dengan tidak mendendam terhadap orang-orang yang menyakitiNya bahkan menyalibkanNya.

Komitmen


Seringkali tanpa disadari kita selalu menuntut supaya Tuhan memiliki komitmen atas hidup kita, memberkati usaha, pekerjaan, pernikahan, keluarga, sekolah, bahkan pelayanan kita. Tetapi ironisnya, justru kita sendiri seringkali tidak memiliki komitmen terhadap Allah.

Komitmen apa saja dalam kehidupan ini yang harus kita miliki?

1.   Komitmen dalam kehidupan. doa.
Lukas 18:1, "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."

2.   Komitmen untuk bertekun membaca firman Tuhan.
Mazmur 1:2, "Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."

3.   Komitmen dalam pertemuan ibadah.
Ibrani 10:25,  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."

Jika kita mau Allah berkomitmen atas setiap aspek kehidupan kita, mari kita memperbaharui komitmen kita terhadap Allah dengan mendahulukan DIA terlebih dahulu.

Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Minggu, 09 September 2012

Hidup dalam Perbedaan

Pengkotbah 4:12
Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Ada kuasa dalam persatuan, iblis mengetahuinya. Itulah sebabnya dia terus-menerus menentangnya. Iblis mengambil perbedaan-perbedaan di antara kita, untuk memecah belah kita. Ambillah pria dan wanita, sebagai contoh. Iblis telah menipu kita untuk berselisih tentang keunggulan yang satu terhadap yang lain. Tetapi saya dapat menyelesaikan perselisihan itu sekarang juga. Wanita lebih unggul daripada pria. Jika Anda tidak mempercayainya, Anda yang pria cobalah untuk mengandung bayi. Tetapi juga, pria lebih unggul daripada wanita. Jika Anda tidak mempercayainya, Anda yang wanita cobalah mengandung bayi tanpa pria. Perbedaan-perbedaan yang digabungkan itulah yang membuat kita kuat!

Manusia bahkan telah memperdebatkan apakah Allah itu pria atau wanita. Tetapi Alkitab sendiri memberitahukan hal itu, Dia adalah kedua-duanya! Dalam bahasa Ibrani, kata "Yehova" (Tuhan) itu maskulin dan feminin.

Semula, umat manusia juga demikian. Ketika Tuhan mula-mula menjadikan "manusia", dia itu walau wanita tetapi dia juga pria. Kemudian Tuhan memisahkan bagian feminin lalu menjadikan "wanita". Sesudah itu, pria dan wanita harus dipersatukan agar menjadi utuh. Hal itu masih berlaku hari ini. Contohnya, bila Dia mempersatukan suami dan istri, Dia sering mempersatukan 2 orang yang mempunyai perbedaan kepribadian. Dimana yang seorang lemah, yang lainnya kuat, dan begitulah sebaliknya. Jadi, bila mereka menjadi satu, mereka lebih perkasa daripada mereka masing-masing dalam keadaan terpisah.

Dahulu saya tidak memahami hal itu. Saya merasa kesal terhadap Tuhan karena Dia memberikan saya seorang istri yang tidak mempedulikan banyak hal yang saya sukai. Tetapi akhirnya saya menyadari bahwa Tuhan tahu akan hal yang diperbuatNya. Seandainya Dia telah memberikan saya seorang wanita yang keranjingan terbang kesana kemari seperti saya, maka kami akan menghabiskan sisa hidup kami di angkasa. Kami takkan memberitakan Firman.

Apakah ada orang-orang dalam hidup Anda yang berbeda dengan Anda? Jangan biarkan iblis memanfaatkan perbedaan itu untuk saling menjauhkan Anda. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk perbedaan itu! Biarkan Dia mengajar Anda cara menghargai perbedaan itu. Biarkan Dia memperlihatkan betapa perkasanya Anda jadinya bila bersama-sama dipersatukan.

Jangan biarkan iblis memanfaatkan perbedaan untuk saling menjauhkan Anda.

Sabtu, 08 September 2012

Bukan Kekuatanku


Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. (Zak. 4:6)

Secara umum kehidupan Musa bisa dibagi menjadi tiga tahap:

40 Tahun Pertama,
ia memiliki segala-galanya. Sebagai pangeran Mesir ia dididik dalam segala kecakapan: pengetahuan, ketatanegaraan, kemiliteran dan sebagainya. Sebab itu ia punya kepercayaan diri tinggi. Ia merasa terpilih sebagai penyelamat bangsanya dan berusaha melakukan itu dengan kekuatannya sendiri. Namun ia gagal. Ia ditolak umat Israel dan dikejar-kejar Firaun untuk dibunuh. Musa terpaksa melarikan diri ke Midian.

40 Tahun Kedua,
Musa merasa tidak memiliki apa-apa. Ketika Tuhan menyatakan diri kepadaNya di padang gurun dan bertanya, “Apa yang ada di tanganmu?” Musa menjawab, “Tongkat.” Ia tidak punya apa-apa, selain tongkat gembala yang tidak ada nilainya. Musa minder, kecil hati dan tak berdaya untuk melaksanakan tugas yang begitu besar. Sebab itu ia menolak panggilan Tuhan. Setelah dipaksa Tuhan, ia baru mau berangkat ke Mesir.

40 Tahun Ketiga,
Musa sampai pada kesadaran, “Bersama Tuhan, aku bisa.” Ia tidak lagi mengandalkan kemampuannya, tapi bersandar penuh pada kuasa Tuhan. Tongkat Musa diubah menjadi ‘tongkat Allah’ dan menjadi alat untuk membuat tanda-tanda mujizat. Pada tahap itulah Musa mengalami pernyataan kuasa Allah yang luar biasa.

Kita sering kali mengandalkan kemampuan kita sendiri: kecerdasan, kecakapan, kekayaan atau kehebatan sendiri. Namun tanpa Tuhan, semua itu sia-sia. Sertakan Tuhan, maka kelemahan Anda akan diubah menjadi kekuatan dan potensi Anda akan berkembang maksimal.

Tanpa Tuhan, sehebat apapun potensi kita, kita bukan siapa-siapa.
Bersama Tuhan, tak ada sesuatu pun yang terlalu sulit bagi kita.

Berjalan ke Sion

Nats : Mazmur 132: 13
“Sebab Tuhan telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya”

Sebelum Daud menjadi raja di Sion (Yerusalem), ia ada di tiga tempat berbeda:

Bethlehem.
Daud belajar tentang tanggung jawab, bekerja, membangun keluarganya, membangun hubungan dengan Tuhan, dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada karena Tuhan selalu beserta dirinya. Di rumah, Anda mempersiapkan diri Anda untuk menghadapi perkara besar dengan setia pada perkara kecil. Dari rumah lah, karakter Anda dibentuk dan kejujuran dibuktikan

Gua Adulam.
Hidup dalam pelarian dan ditolak oleh orang-orang di sekitarnya mengajarkan Daud untuk memberi kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Mengasihi dan melayani walaupun ketika dirinya dalam tekanan. Adulam Anda adalah dimana Tuhan berhadapan dengan sikap egois Anda. Sayangnya banyak dari Anda yang tidak mampu keluar dari Adulam.

Benteng di Hebron.
Hebron berarti perjanjian atau janji. Hebron merupakan gunung tertinggi di Israel dan tidak mudah untuk mencapai benteng pertahanan disana karena harus melewati jalan yang sangat sulit dan berbatu. Tidak ada sesuatu yang kebetulan di dunia ini. Semua ada dalam rencana-Nya. Untuk meraih janji Tuhan, Anda harus terus maju dan berjuang mendapatkannya.

Saat ini, kemana Anda melangkah? Seberapa jauh Anda dari Sion?

Rabu, 05 September 2012

PANDANGLAH KE ATAS

Nats: Ibrani 12:3
Ingatlah selalu Dia yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Pandanglah ke atas... karena pada saat seperti ini, hidup Anda mungkin tergantung pada tindakan ini.

Beberapa waktu yang lalu, Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa sikap lemah berusaha menyusupi hidup kita pada masa kini melalui semua tekanan dan berita buruk yang mengepung kita. Sikap lemah ini mengalihkan pandangan kita dari Firman Tuhan dan menghujani kita dengan kekuatan-kekuatan negatif. Sikap ini mengajak kita untuk memandang ke bawah pada kekalahan, bukannya ke atas -kepada Yesus.

Jika Anda membiarkan hal itu terjadi maka manusia rohani Anda akan mulai kehilangan kuasanya. Dan Firman memberitahukan tentang akibatnya, disebutkan bahwa Anda akan menjadi lemah dan putus asa. Yesus mengungkapkannya demikian dalam Markus 4. Dia berkata, bila kekhawatiran dunia ini merasuki hati dan pikiran Anda, maka itu akan menghimpit Firman dan menyebabkannya tidak berbuah. Dan karena iman Anda adalah hasil dari Firman, maka itu berarti iman Anda akan layu. Begitu hal itu terjadi maka Anda akan menghadapi bencana. Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan reaksi kelemahan ini?

Pandanglah ke atas! Arahkan kembali mata Anda kepada Yesus. Saya ingat di lapangan lomba atletik bahwa bila seorang lawan membiarkan kepalanya tertunduk, dia tidak lagi berbahaya. Dengan mudah dia dapat dikalahkan. Jadi, tegakkan kepala Anda, teruslah memandang kepada Yesus yang menyempurnakan iman Anda. Ingatlah akan Dia dan jangan ingat akan kekhawatiran dunia ini. Ingatlah akan hal-hal yang diucapkan Tuhan dalam firmanNya. Palingkan pandangan dari semua keadaan di sekitar Anda dan arahkan mata Anda pada sumber surgawi. Jangan takut Anda akan kehilangan segala-galanya. Tuhanlah Sumber Anda, bukan dunia ini.

Jika Anda menjadi lemah akhir-akhir ini, mulailah mengangkat mata Anda. Tegakkanlah kepala Anda dan jangan menunduk. Tuhan ada di atas, iblis ada di bawah. Jadi, pandanglah ke atas!

Karena Tuhan ada di atas dan iblis ada di bawah, tepat di bawah kaki Anda.

Selasa, 04 September 2012

Diberkati Tanpa Batas!

Nats: Kejadian 1:26-27
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Baca: Ibrani 6:14
He said, “I promise that I’ll bless you with everything I have—bless and bless and bless!” (The Message)

Sebelum Allah merancang dasar bumi, Ia telah memutuskan untuk memberkati Anda! Anda diberkati saat Anda lahir, saat kita hidup di dunia, bahkan sampai di surga pun Allah telah memberkati kita dengan menyediakan sebuah rumah bagi kita. Sebelum Anda menyadari hal ini dan mengenal Allah, Allah telah memberkati Anda. Saat manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, manusia diberkati oleh Allah. Kata “memberkati” (bless) mengandung arti:
• to benefit (kebaikan)
• to make whole (keutuhan)
• to prosper (kemakmuran)
• to make healthy (kesehatan)
• to make wealthy (kekayaan)

Allah memberkati Anda dengan lengkap, baik berkat jasmani maupun rohani, di dunia maupun di sorga. Kita patut bersyukur pada-Nya!

Ia memberkati Anda dengan segala yang Ia miliki,
UNLIMITED RICHNESS!

TERUSLAH BERSIKAP SABAR

Bacaan Ayat: Ibrani 6:12
Agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.

Anda telah berjalan dengan iman. Anda telah mempercayai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Tetapi apakah yang Anda lakukan bila hasilnya sepertinya lambat datang dan Anda tergoda untuk menyerah karena putus asa? Bersikaplah sabar!

Pada hari-hari ini tidak banyak dibicarakan orang tentang kesabaran. Tetapi bila sampai pada urusan menerima sesuatu dari Tuhan, kesabaran itu sama pentingnya dengan iman. Kesabaran akan menentukan perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan bagi Anda. Kesabaran memperkuat dan menopang iman sampai hasilnya dinyatakan.

Setelah Anda merenungkan janji-janji Tuhan dan memilikinya dalam roh Anda, kesabaran akan mendorong Anda untuk terus bertahan. Kesabaran itu adalah kuasa. Ia memiliki ketabahan untuk menolak dusta iblis yang menyatakan bahwa Firman itu tidak berhasil bagi Anda. Ia mengetahui bahwa firman Tuhan tidak pernah gagal. Kesabaran takkan melangkah surut karena ketakutan, melainkan akan terus maju dalam iman sampai Anda memperoleh jawabannya.

Bila hasil dari iman Anda agaknya lambat tiba, janganlah menyerah karena putus asa! Teruslah mengutamakan Firman dengan kesabaran, maka Anda pasti akan menerima janji Tuhan!

Kesabaran akan membawa Anda menjadi seorang pemenang.

HIDUP DENGAN TUJUAN

Nats: Filipi 1:12-14
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. 1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk ber
tambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut

Dalam satu perjalanan, akan sangat sia-sia jika kita melakukannya tanpa tujuan. Mungkin jalan yang diambil sudah benar, kendaraan yang dipakaipun sudah baik, namun tanpa satu tujuan maka perjalanan kita itu akan sia-sia, tanpa hasil, dan menghabiskan banyak waktu serta energi. Begitu juga dengan hidup, hidup harus punya tujuan. Tanpa tujuan, hidup akan terasa hampa, tidak berarti dan sia-sia. Dengan adanya tujuan, maka kita akan bisa melangkah dengan pasti dan tahu apa yang harus kita lakukan hari lepas hari. Pertanyaannya adalah APA TUJUAN HIDUP ANDA ?
  Biasanya orang-orang mengatakan “santai sajalah…biar kita hidup sehari lepas sehari…jangan terlalu serius…asal kita bisa lewati hari ini, itu sudah sangat bagus.” Sama sekali tidak ada tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan. Pandangan ini bukan pandangan yang sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Allah saja menciptakan kita dengan suatu tujuan khusus bagi setiap kita. Ia tidak menciptakan kita asal jadi, tetapi Ia memberikan satu tujuan yang IA inginkan agar kita capai selama kita di dunia.
Alkitab mengatakan bahwa tujuan kita hidup di dunia ini adalah untuk memuliakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Oleh karena itu mulai hari ini mari kita bersama-sama belajar untuk melakukan kehendak Allah dalam hidup kita dan muliakanlah Tuhan dengan apa yang kita lakukan itu.

TEMBOK PERUBAHAN

Bacaan Ayat : 2 Timotius 1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Orang-orang di sekitar Anda menolak suatu perubahan, padahal situasi akan lebih baik jika perubahan itu diterapkan. Apa yang harus dilakukan? Kemungkinan besar Anda berhadapan dengan mereka yang me
rasa terancam akan jadi korban dengan adanya perubahan itu. Biasanya mereka tidak punya visi dan tujuan yang jelas, karena itu mereka sulit menjadi fleksibel dan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang tak terduga.
Sebaliknya, orang yang punya visi biasanya akan merasa sedikit terganggu dengan perubahan itu (karena tidak ada perubahan yang nyaman), tapi mereka akan melihatnya sebagai sesuatu yang wajar dan bahkan perlu demi terjadinya perbaikan kualitas.
  1. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa seperti Nehemia. Nehemia tidak pernah berdoa agar Allah membangun kembali tembok kota Yerusalem. Sebaliknya, ia mendoakan sebuah kesempatan untuk pergi dan membangunnya sendiri. Allah menghargai niat Nehemia. Dia membantu melunakkan hati Raja Artahsasta sehingga raja mendukung visi Nehemia. Berdoalah agar Allah memberi kita hikmat dan kesempatan untuk membuka mata orang-orang yang keras hati.
  2. Kedua, tolonglah orang-orang itu agar mereka merasa aman. Untuk itu kekuatiran mereka perlu didengar dan visi serta dampak dari perubahan perlu dijelaskan sehingga mata mereka terbuka.

Tidak ada yang mustahil jika Allah beserta Anda.

Jangan Mau Dihentikan!

Nats : Filipi 1:6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Anda masih ingat dengan ular tangga? Sebuah permainan yang bisa dimainkan beberapa orang. Tujuan dari permainan tersebut adalah untuk mencapai petak terakhir, tetapi perjalanan yang harus dilalui tidak selalu mulus, karena selain tangga, ada ular-ular yang menghalangi.

Ular tangga sendiri ditemukan tahun 1870 dengan nilai moral di dalamnya, yaitu apapun yang dihadapi, seseorang harus terus bermain jika ingin tiba di akhir. Ular dipakai sebagai simbol pengaruh jahat dari musuh, sedangkan tangga adalah simbol sesuatu yang baik, yang bisa membawa seseorang naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Begitu juga dalam hidup. Ketika kita memiliki visi atau tujuan, sangatlah penting untuk kita terus menyadari bahwa ada pihak-pihak yang akan selalu berusaha menggagalkan pencapaian visi tersebut. Kita dapat belajar dari Nehemia. Ia menerima visi untuk membangun kembali tembok Yerusalem, tetapi Sanbalat dan Tobia tidak menyukainya. Mereka berusaha menggagalkannya dengan mengolok-olok bangsa Yahudi untuk menjatuhkan mental dan semangat mereka. Tetapi apa respon Nehemia? Dia meminta tolong kepada Tuhan dan tidak berhenti membangun! Sementara mereka terus bekerja, pertolonganpun tiba. Akhirnya mereka berhasil menyelesaikan proyek itu.

Apakah Anda sedang berhadapan dengan ‘Sanbalat' dan ‘Tobia'? Jangan putus asa! Bulatkan tekad, tujukan hati Anda kepada Tuhan dan tujuan yang Ia ingin Anda raih. Teruslah berjuang, maju dan raih tujuan Anda bersama Tuhan.

Berjuanglah sampai akhir, jangan menyerah!

Protect Your Heart

Nats : Lukas 6:45
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.

Amsal 4:23, ‘Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.' Menurut ayat tersebut, kita dinasehati untuk menjaga hati dengan penuh kewaspadaan. Terkadang kita memang tidak dapat melindungi hati kita sepenuhnya, karena beberapa kejadian di luar kendali kita. Seperti perdebatan dengan rekan kantor, teguran kasar dari atasan dan sebagainya. Tapi kita sendirilah yang menentukan seberapa lama luka hati itu akan menetap.

Kalau kita mau melepaskan pengampunan dan kembali berpikir positif, luka hati kita pasti pulih dengan sendirinya. Namun ada juga luka hati yang sering sengaja kita buat sendiri. Seperti mengingat-ingat kesalahan orang lain atau menggali kenangan-kenangan buruk yang mengecilkan hati dan merendahkan diri dalam memori otak pikiran kita. Untuk kasus ini, kita sendiri yang menentukan seberapa banyak luka yang ingin ditaruh di hati kita.

Hanya Anda sendiri yang lebih tahu hal-hal apa saja yang pernah dan bisa melukai hati Anda. Dengan hati yang terluka, sulit untuk bisa hidup maksimal atau berprestasi di bidang apapun. Luka hati adalah beban untuk kita melompat meraih impian dan cita-cita. Semakin ringan beban itu, dengan penuh sukacita kita dapat berlari makin kencang menuju ke puncak kesuksesan yang Tuhan telah sediakan.

Lupakanlah kesalahan yang pernah Anda perbuat, tapi jangan lupakan pelajaran yang Anda terima.

SAHABAT SEJATI (2)

Nats: 1 Samuel 19:2-3
Sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud: "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu. Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."

Tak ada seorang pemimpin pun yang berhasil sendirian. Bahkan Daud membutuhkan Yonatan-nya.

Dalam masa-masa sukar saat ia melarikan diri dari ancaman-ancaman Raja Saul, Daud berpaling kepada sahabatnya untuk mendapatkan kekuatan dan dukungan. Dengan menanggung risiko besar sendiri, Yonatan, sambil mengharapkan dapat menenangkan hati ayahnya dan mendamaikan sang raja dengan sahabatnya, berbicara baik tentang Daud. Dan untuk sementara waktu Saul mengalah, dengan berjanji bahwa Daud tidak akan mati di tangannya.

Namun kebencian lama Saul kembali lagi, dan Yonatan sekali lagi mempertaruhkan nyawanya untuk menolong sahabat terkasihnya. Yonatan tetap setia kepada sahabatnya sampai akhir hidupnya.

Apakah Anda mempunyai seseorang yang "memperkuat lengan Anda di dalam Allah?" Semua pemimpin membutuhkan sahabat-sahabat setia yang dapat menolong mereka bertahan melalui masa-masa sukar.

Jadilah sahabat yang memperkuat lengan orang lain di dalam Allah.

ORANG YANG TIDAK BIASA

Nats: Daniel 6:4
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Daniel adalah sosok yang luar biasa. Dia bukan hanya setia beribadah kepada Allahnya, tapi juga setia dalam profesinya di lingkungan pemerintahan. Bahkan, rekan-rekan kerjanya sampai tidak bisa mendapati cela dalam pekerjaan Daniel. Kalau kita baca keseluruhan kitab Daniel, saat tampuk kekuasaan beberapa kali silih berganti, nama Daniel masih tercatat sebagai orang yang terpandang, bahkan membuat para raja mengakui dan memuji kebesaran Allahnya.

Kisah ini semakin membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel 11).

Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.

Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.

BAHASA HATI

Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.

Semua itu haruslah berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda,
namun juga betapa lembut hati anda dalam menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi
hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat.
Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis.
Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.

Mulailah melembutkan hati sebelum memberikannya pada orang lain agar keberhasilan anda juga menjadi motivasi bagi orang lain.

SEPERTI RAJAWALI

Nats: Yesaya 40:30-31
Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Pernahkah Anda mendengar kisah ini? Ketika Allah menciptakan tiram, Allah memberikan suatu jaminan sehubungan dengan ekonomi dan tunjangan sosial. Bahkan Allah membuat sebuah rumah bagi tiram untuk melindunginya dari serangan musuhnya. Apabila tiram lapar, maka ia hanya membuka rumahnya dan segera mendapatkan makanannya.

Tetapi lain halnya dengan burung rajawali. Ketika Allah menciptakan burung rajawali, Allah berkata kepada burung ini, "Bangunlah rumah bagimu, tetapi ingat bahwa langit yang biru adalah batas jangkauanmu." Akhirnya burung rajawali memilih untuk membuat sarangnya di bukit-bukit dan gunung batu yang tinggi dimana badai selalu mengancam setiap saat. Untuk mendapatkan makanan, burung ini harus terbang jauh dimana hujan, angin, badai dan salju tidak dapat dihindari.

Rajawali yang sering kita lihat dalam bentuk lukisan, gambar atau patung, kali ini dijadikan sebagai ilustrasi di kitab Yesaya 40:30-31, yang menunjuk kepada suatu karakter ilahi, karakter yang kuat dalam setiap tantangan - apapun itu. Burung rajawali tidak menghindari bahaya, mereka malah menyambut badai. Dengan sayap jauh lebih besar daripada tubuhnya, ia memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Oleh karenanya rajawali memiliki stabilitas ketika sedang melayang-layang di udara dan tidak takut akan pergolakan arus udara yang tidak teratur.

Stres akibat pekerjaan sampai tingkat tertentu wajar saja. Tetapi tekanan yang berlebih seringkali memicu seseorang menjadi stres berat. Dalam pekerjaan, kita tidak lepas dari stres. Tapi syukurlah, bagi mereka yang menantikan Allah ada janji kelepasan dan kekuatan baru. Kita akan naik dan tidak menjadi lelah.

Jadilah rajawali yang selalu siap menghadapi badai dan tetap kuat.

Planning & Praying

Nats: Amsal 19:21
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.

Perencanaan adalah menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan keseluruhan suatu proyek, kegiatan apa yang harus dilakukan, urutan pelaksanaan serta sumber daya yang diperlukan, semuanya merupakan rangkaian yang saling terkait dalam suatu perencanaan. Dibutuhkan pemikiran seksama dan wawasan yang luas untuk menyusun suatu perencanaan yang matang. Syukurlah Allah mengaruniakan akal budi untuk itu semua.

Bagi orang percaya, titik tolak dari segala macam perencanaan adalah rencana dan tujuan Allah atas pribadi kita, keluarga, perusahaan, komunitas dll. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,... yaitu rancangan damai sejahtera untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yeremia 29:11). Maka langkah pertama dalam perencanaan adalah mengakui dan mencari petunjuk Allah. Ini yang dinamakan beriman.

Ada dua sikap ekstrim. Pertama, tidak membuat rencana sama sekali dengan alasan "bukankah Allah yang mengatur segalanya? Maka saya tinggal menanti-nantikan Dia saja". Kedua, sebaliknya! Seorang pemimpin berusaha membuat perencanaan sampai hal yang sekecil-kecilnya. Bahkan hasil akhirnya pun sudah masuk dalam perencanaan.

Perencanaan dan doa adalah kesatuan. Gunakanlah akal budi semaksimal mungkin dalam perencanaan, dilandasi iman dan penyerahan sepenuhnya kepada Allah dalam doa.

Allah mengaruniakan akal budi supaya kita memiliki iman yang teruji. Allah mengaruniakan iman supaya kita dapat memuliakan-Nya dengan akal budi.

MENGENDALIKAN AMARAH

Dulu, aku orang yang bersifat pemarah. Aku tidak bisa meredam amarahku setiap hari. Ayahku menyadari hal ini.

Untuk mengurangi rasa amarahku, Ayahku memberikan sekantong paku dan mengatakan kepadaku agar aku memakukan paku itu ke pagar di belakang rumah tiap kali aku marah.

Hari pertama aku bisa memakukan 48 paku ke pagar belakang rumah. Namun secara bertahap jumlah itu berkurang. Aku menyadari bahwa lebih mudah menahan amarah ketimbang memaku paku ke pagar. Akihrnya aku bisa menahan dan mengendalikan amarah ku yang selama ini telah memburuku. Aku memberitakukan hal ini kepada Ayahku.

Ayahku mengatakan agar aku mencabut satu paku di pagar setiap hari dimana aku tidak marah. Hari-hari berlalu dan tidak terasa paku-paku yang tertancap tadi telah aku cabut dan lepaskan semua. Aku memberitahukan hal ini kepada Ayahku bahwa semua paku telah aku cabut.

Ayah tersenyum memandangku, dan ia menuntunku ke pagar. Dan berkata “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas.”

Aku menyadari hal ini bahwa aku setiap kali marah aku teringat pada orang yang aku dendam tersebut. Ayah tambah berkata “Seperti lubang ini … di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada …dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik …”

Terima Kasih Ayah, kini aku dapat meredam dan mengendalikan amarahku setiap saat dan setiap waktu.

EMPATI

Nats: Roma 12:15
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!

"Asalkan Anda dapat mengurangi penderitaan orang lain, kehidupan tidak akan sia-sia," tulis Hellen Keller. Keller yang cacat fisik sedari kecil, pasti mengerti seperti apa itu kepedihan emosi. Di usia 19 bulan, suatu penyakit telah membuatnya buta dan tuli. Guru Keller, Ann Sulivan yang berbelas kasihan mengajarinya membaca, menulis dalam huruf braille, dan kemudian mengajarinya berbicara. Ann mengajar dengan cara mengejakan huruf-huruf pada tangan Hellen.

Apa sih sebenarnya yang menggerakkan Ann? Rupanya Ann sendiri tahu benar frustasinya berjuang hidup dengan cacat fisik, karena ia sendiri nyaris buta. Empatilah yang membuat Ann sanggup menempatkan diri dalam posisi Hellen dan turut merasakan penderitaannya. Tertular oleh empati gurunya, Hellen memutuskan untuk membaktikan hidupnya bagi mereka yang senasib dengannya. Entah seberapa besar efek yang dihasilkan oleh empati awal ini bagi orang-orang yang ditolong Hellen selanjutnya.

Kita tahu panggilan tertinggi kita adalah untuk mengasihi. Kita seringkali ingin mewujudkannya, tapi sayangnya kita tinggal di dunia yang mementingkan diri sendiri. Ada pepatah mengatakan, "Tinggalkanlah duniamu, dan masuklah ke dunia orang lain. Kita perlu belajar "masuk" ke dalam penderitaan orang lain sehingga dapat memahami mereka. Jadi meski niat mengasihi tinggi, jika lupa mengasah empati, mengasihi itu rasanya sulit untuk dilakukan dengan tulus.

Kita dapat menjangkau empati jika kita benar-benar memulai dari hati.

SAHABAT SEJATI (1)

Nats: Amsal 18:24
"Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara."

Sahabat! Biasanya semua orang memiliki minimal seorang atau lebih sahabat dalam suatu fase kehidupannya. Tapi bagi beberapa orang, persahabatan ini seringkali menjadi hal yang menyulitkan dalam perkembangan pribadinya.

Persahabatan banyak terjadi karena orang-orang berada dalam suatu lingkungan yang sama. Memang agak sulit jika persahabatan dihubungkan dengan profesionalitas dalam pekerjaan atau pelayanan. Sungkan dan alasan tidak ingin merusak persahabatan tidak jarang membuat kita kompromi terhadap kesalahan rekan yang juga sahabat kita itu. Jika tidak hati-hati, persahabatan bisa menjadi faktor penghambat dalam kehidupan, khususnya ketika kita tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan karena persahabatan itu.

Mari mulailah merenungkan kembali persahabatan macam apa yang kita miliki. Sahabat adalah seorang yang ingin agar kita mencapai hasil-hasil yang maksimal, dan kita juga ingin hal yang sama terjadi atas diri sahabat kita. Jika kita melakukan kesalahan, seorang sahabat seharusnya malah lebih leluasa untuk menegur, karena itu akan membawa kita berubah ke arah yang lebih baik bukan?

Anda punya tugas menggenapi rencana Tuhan dalam kehidupan Anda sendiri. Jangan hanya karena sungkan dengan sahabat, Anda lalai dengan kehendak Tuhan. Dan jika sampai terjadi karena mengikut kehendak Tuhan Anda kehilangan sahabat, Ia yang setia akan mengganti sahabat Anda berlipat kali ganda.

Cara termudah untuk bertumbuh adalah dengan mengelilingi diri dengan orang-orang yang dapat memaksimalkan kita.

MENGATASI KESALAHAN

Nats: Lukas 15:11-24
"Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."

Tidak ada seorangpun yang kebal dari kesalahan. Sepandai apapun seseorang, ia pasti melakukan kesalahan. Oleh sebab itu, kita perlu bertanya tidak hanya "mengapa" tapi juga "bagaimana" kita dapat mengatasi kesalahan atau kegagalan hidup kita.

Lukas 15 menceritakan tentang seorang anak yang melakukan kesalahan dalam hidupnya. Ia meminta harta warisan dari ayahnya, menghamburkannya dengan berfoya-foya, dan akhirnya menjadi melarat. Tapi, kisah ini tidak berhenti sampai di sini. Di dalam Tuhan selalu ada pengharapan. Bagaimana sikap anak yang bungsu ini dalam menghadapi kesalahannya?

Pertama, ayat 17 mengatakan bahwa ia menyadari kesalahannya. Kesadaran merupakan langkah positif pertama menuju kesembuhan! Banyak orang yang melakukan kesalahan sama berulang kali dan tidak pernah menyadari kesalahannya. Kita perlu berdoa dan meminta hikmat pada Tuhan agar kita peka dengan dosa sehingga kita cepat menyadari kesalahan kita.

Kedua, anak ini mengingat bahwa kasih bapanya lebih besar daripada segala kesalahannya (ayat 18). Kita perlu memegang prinsip hidup ini: Kasih Tuhan selalu lebih besar daripada segala kesalahan kita. Ini bukanlah alasan untuk melakukan dosa, melainkan adalah suatu pengharapan. Tuhan tidak pernah menolak orang yang datang kepadaNya, berapapun besar kesalahannya. Tuhan tidak pernah memutuskan hubunganNya dengan kita. Kitalah yang sering menolak dan meinggalkan Dia. Dia adalah Maha Pengasih dan Maha Pengampun.

Ketiga, anak ini bangkit dan pergi kepada bapanya (ayat 20). Bila kita tidak bangkit dari kesalahan kita, maka pembaharuan tidak akan pernah terjadi. Selama kita mau bangkit, kita tidak akan gagal. Kegagalan terjadi bila ita berhenti mencoba. Pelajari kesalahan kita dan apa yang membuat kita gagal, supaya hal tersebut tidak terulang lagi.

Pertobatan melibatkan kesadaran, iman, dan juga tindakan nyata.

PINTU TERTUTUP

Pintu Tertutup
Nats: Yohanes 10:7-9
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Tuhan tidak pernah menutup satu pintu tanpa membuka pintu yang lain. Tuhan tidak pernah menutup satu kesempatan tanpa membuka kesempatan yang lain. Mengapa Tuhan menutup pintu atau kesempatan? Seringkali Tuhan ingin menarik perhatian kita. Dia ingin agar kita memiliki prioritas yang benar. Bila kita menyimpang dari jalanNya, kita tidak hanya mnghancurkan hati Tuhan, tapi juga menghancurkan hidup kita.

Tuhan ingin mengarahkan kita pada kesempatan yang lebih besar. Kita biasanya igin tinggal di zona nyaman dan aman serta tidak menyukai perubahan. Semua perubahan mempunyai resiko dan tantangannya masing-masing. Tuhan seringkali menutup satu pintu untuk memberikan kesempatan atau hal yang lebih baik, mungkin sesuatu yang akan lebih dapat mengeluarkan dan mengasah potensi kita, atau melatih dan membentuk karakter kita.

Oleh sebab itu, bila ita menemukan pintu di depan kita tertutup, jangan langsung putus asa. Alexander Graham Bell berkata, "Sometimes we stare so long at a door that is closing that we see too late the one that is open." Kadangkala kita terpaku terlalu lama dengan pintu yang tertutup sehingga kita terlambat untuk melihat pintu lain yang terbuka. Ubahlah pandangan Anda, siapa tahu setelah itu Anda akan dapat melihat kesempatan yang baru!

Satu pintu harus ditutup sebelum sebuah pintu yang lain dibuka.

KUASA FOKUS

Nats: 2 Timotius 2:5
"Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga."

Sebuah kaca pembesar dapat mengakibatkan kebakaran hutan. Sinar matahari dapat memotong plat baja. Jika secara sepintas kita membaca dua kalimat di atas, kita mungkin mengernyitkan dahi. Bagaimana mungkin?

Semuanya bisa terjadi kalau sinar matahari itu difokuskan. Bisa dengan kaca pembesar itu yang akan "mengumpulkan" sinar itu pada satu titik dan kemudian menimbulkan bara api, atau dengan lebih mengerucutkannya mejadi sinar laser yang mampu memotong plat baja. Segala sesuatu yang lebih terfokus ternyata menjanjikan efektifitas dan efisiensi.

Hukum yang sama berlaku juga dalam kehidupan kita. Jika kita sibuk dengan segala hal yang sebenarnya bukan fokus hidup: energi, waktu, dan uang akan habis percuma. Sebaliknya jika kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang menjadi fokus hidup, hal-hal utama dan terpenting dapat diraih.

Bukankah seorang pelari sprint atau marathon tidak boleh sibuk dengan apapun yang ada di pinggir lintasan? Bukankah seorang perenang tidak boleh tergoda dengan apapun yang ada di luar kolam?
Bagaimana mencapai finish dengan fokus terpecah? Mereka hanya bisa sampai di finish jika pandangannya hanya difokuskan pada garis akhir.

Hal-hal yang penting dalam hidup dapat diraih dengan fokus hidup yang lebih jelas.

KESATUAN TUJUAN

Nats: Roma 12:16
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Setiap kali mendengar tentang perselisihan di gereja, saya merasa ngeri. Saat saya dan istri pergi makan bersama dengan seorang teman yang melayani sebagai pendeta, ia menceritakan kepada kami beberapa hal yang menjadi sumber pertengkaran orang-orang di gerejanya. Orang-orang kristiani bertentangan satu sama lain hanya karena masalah-masalah seperti : warna karpet, makanan/konsumsi, pengaturan AC, sound system, warna cat, apakah paduan suara sebaiknya pakai jubah atau tidak, pemilihan alat musik, dll.

Sebagai akibatnya, banyak pendeta atau orang Kristiani terpaksa meninggalkan gereja karena berbagai perselisihan seperti di atas. Orang-orang kristiani saling memutuskan hubungan persahabatan. Gereja terpecah karena jemaat meributkan hal-hal semacam itu.

Mengapa hal ini terjadi ? Mereka yang terlibat dalam pertengkaran karena masalah sepele seperti tersebut di atas telah melupakan fungsi gereja yang sesungguhnya. Gereja adalah tempat kita beribadah, membaca firman Tuhan, bernyanyi untuk kemuliaan Allah, melayani orang lain, dan saling membantu untuk bertumbuh bersama demi mencapai kedewasaan penuh dalam iman. Gereja seharusnya menjadi tempat yang penuh kasih, pengampunan, dan pengharapan.

Dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus, Rasul Paulus menjelaskan tentang kesatuan tujuan (baca: Efesus 4:1-16) yang dapat membantu kita mengatasi berbagai perbedaan pendapat tanpa mengakibatkan perpecahan. Ia tahu betul bahwa keinginan yang egois, kepentingan pribadi, dan sikap pilih kasih, serta merasa diri paling benar dapat menimbulkan perpecahan/malapetaka (baca: 1 Korintus 3:1-9).

Sebagai warga gereja, marilah kita kembalikan fungsi gereja sebagai tempat yang bebas dari perselisihan dengan mengingat fungsi gereja yang sebenarnya. Ingatlah selalu bahwa gereja yang adalah tubuh Kristus, yang merupakan kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Mengapa ? Karena orang-orang Kristiani yang suka berselisih satu sama lain mencerminkan “sosok” yang tidak dapat berdamai dengan Bapa Sorgawi.

BUKAN ORANG BIASA

Nats: Daniel 6:4
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Daniel adalah sosok yang luar biasa. Dia bukan hanya setia beribadah kepada Allahnya, tapi juga setia dalam profesinya di lingkungan pemerintahan. Bahkan, rekan-rekan kerjanya sampai tidak bisa mendapati cela dalam pekerjaan Daniel. Kalau kita baca keseluruhan kitab Daniel, saat tampuk kekuasaan beberapa kali silih berganti, nama Daniel masih tercatat sebagai orang yang terpandang, bahkan membuat para raja mengakui dan memuji kebesaran Allahnya.

Kisah ini semakin membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel 11).

Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.

Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.IMANNUEL ........

FINISHING WELL

Nats: Mazmur 143:10
"Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata."

Tuhan Yesus mengawali misi-Nya di dunia ini dengan lahir sebagai manusia, dan sebagai manusia, Ia telah menyelesaikan setiap misi yang ditugaskan kepada-Nya dengan sempurna, yang ditunjukkan dengan kematianNya di atas kayu salib untuk menebus manusia.

Namun fakta mengatakan bahwa dua dari tiga orang pemimpin atau tokoh-tokoh terkenal dalam Alkitab tidak mampu menyelesaikan kehidupan mereka dengan baik. Misalnya Simson, Salomo, Musa, Saul, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan kita?

Alkitab mengatakan bahwa kita memiliki banyak pendukung untuk menjalani kehidupan ini. Para pendukung kita adalah para pionir yang telah melewati masa-masa kehidupan terlebih dahulu dari pada kita, dan mereka meminta kita untuk jangan berhenti, melainkan terus berlari, menanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi kita, tidak menyerah dan berusaha untuk meraih kemenangan bersama dengan Tuhan.

Terkadang kita merasa kehilangan pengharapan dan kepercayaan kita kepada Tuhan, namun sesungguhnya Tuhan sangat menginginkan kita mengalami perjalanan yang luar biasa bersama Dia, dan untuk mengalami hal tersebut, satu-satunya kunci adalah kita tidak boleh berhenti, melainkan harus terus menjalani prosesnya hingga selesai.

Mulai sekarang biarkan Allah memimpin dan mengontrol kehidupan kita. Jika kita membiarkan-Nya memimpin jalan kita, maka kita akan dapat mengakhiri perjalanan kehidupan kita dengan baik. Belajarlah untuk berkata agar kehendak Tuhan yang jadi dalam kehidupan kita, dan majulah selangkah demi selangkah bersama dengan Dia.

"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5).

UNTUK MAMA DAN PAPA

Nats: AMSAL 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu__

PENTING untuk diketahui oleh semua MAMA & PAPA :
Menurut Psikolog Laksmi Andhiyani Setiawan,S.Psi, ada 13 permintaan yang tak terucap dari anak-anak, yakni :
  1.   Cintailah aku sepenuh hatimu..
  2.   Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku..
  3.   Cobalah mengerti aku dan cara belajarku..
  4.   Jangan marahi aku di depan orang banyak..
  5.   Jangan bandingkan aku dengan Kakak & Adikku..
  6.   Bapak Ibu lupa, aku adalah foto copy-mu..
  7.   Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku sebagai anak kecil..
  8.   Biarkan aku mencoba, lalu beritahu bila aku salah..
  9.   Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku..
  10.   Jangan ungkit-ungkit kesalahanku..
  11.   Aku adalah LADANG PAHALA/BERKAT BAGIMU..
  12.   Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu adalah doa bagiku?..
  13.   Jangan melarangku hanya dengan mengatakan "JANGAN", tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan sesuatu..
Kiranya informasi ini bermanfaat buat para MAMA dan PAPA untuk membuka diri agar lebih memahami dan mengerti mereka.

THE A TEAM

Nats: 1 Tawarikh 24:3; Efesus 4:11,12
“Daud, bersama-sama Zadok dari bani Eleazar dan Ahimelekh dari bani Itamar, membagi-bagi mereka menurut jabatan mereka dalam penyelenggaraan ibadah” (1 Tawarikh 24:3)

Anda ada seorang penggemar sepak bola? Tahu cara bermain sepak bola yang benar? Atau anda ingat bagaimana saat anda masih kecil dan bermain sepak bola di sekolah tanpa ada siasat dan teori. Yang penting kejar bola…!

Aturan dalam sepak bola sebenarnya amat ketat. Seorang kiper atau penjaga gawang tidak mungkin maju sebagai penyerang, atau seorang penyerang tidak mungkin santai di barisan belakang dan hanya berkutat di belakang saja, ini sepak bola bung! Jadi harus ada aturan bagi para pemain. Karena itu dalam sepak bola kita menemukan istilah penyerang, pemain belakang atau kiper, masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri.

Gereja sebenarnya adalah sebuah tim yang hebat. Masing-masing mempunyai tugas masing-masing. Ada pengkhotbahnya, ada pemimpin pujiannya, ada anggota paduan suaranya, bahkan ada yang khusus membawa pengumuman. Perhatikanlah bagaimana mereka bekerja sama dalam menyelenggarakan suatu peribadahan.

Alkitab juga secara tegas mengatakan, “Dan lalah yang memberikan rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Efesus 4:11,12).

Menarik sekali bila kita cermati bagaimana Allah menempatkan masing-masing orang dalam jabatannya supaya saling bekerja sama dalam rangka pembangunan tubuh Kristus. Sayangnya gereja Tuhan banyak yang belum memahami akan hal ini. Sebab kedudukan sebagai pengkhotbah masih menjadi favorit di kalangan pelayan Tuhan. Tetapi pertanyaannya apakah mereka semua di panggil menjadi seorang pengkhotbah?
Seorang anggota paduan suara tidak perlu iri dengan pemimpin pujian atau seorang pemimpin pujian tidak perlu iri dengan pengkhotbahnya, kita masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri.

Marilah kita siapkan diri kita untuk menjadi "Team yang hebat" ........ IMANNUEL.

POTENSI DALAM DIRI

Nats: 1 Tawarikh 26:31; bandingkan dengan Matius 25:28-30
“Dari orang Hebron adalah Yeria yang menjadi kepala. Tentang orang Hebron, mengenai keturunan dan puaknya, dalam tahun keempat puluh zaman pemerintahan Daud diadakan penyelidikan tentang mereka dan ternyata, bahwa di antara mereka ada pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa di Yaezer-Gilead” (1 Tawarikh 26:31).

Kadang kita tidak tahu akan potensi seseorang bila tidak diadakan penyelidikan lebih dalam. Itu juga yang terjadi pada masa Daud. Rupanya rakyat Daud sendiri menyimpan potensi yang luar biasa setelah diadakan penyelidikan. Dan bagi Daud jelas orang-orang seperti ini amat dibutuhkan dalam kerajaannya.

Saya ingin anda memusatkan perhatian pada potensi yang anda miliki. Mungkin selama ini anda dianggap “underdog” karena tidak ada potensi yang dapat dibanggakan. Sebenarnya masing-masing dari kita mempunyai potensi yang tersembunyi. Namun sayangnya anda tidak mau menyelidikinya. Anda hanya menerima nasib saja tanpa mau berusaha untuk menggali dan menyelidiki kemampuan itu.

Dalam bukunya, The Wonders of the Word of God (Keajaiban-Keajaiban Firman Allah), penginjil Robert L. Summer menceritakan seorang pria dari kota Kansas yang terluka parah karena sebuah ledakan. Wajahnya sulit dikenali lagi, dan ia kehilangan sepasang mata serta kedua tangannya. Sebenernya dia baru saja menjadi orang Kristen. Kehilangan kedua matanya merupakan pukulan yang amat berat baginya, karena ia tidak dapat lagi membaca Alkitab.

Lantas ia mendengar sebuah berita bahwa seorang wanita di Inggris yang dapat membaca huruf Braille (system huruf yang dapat dibaca melalui rabaan) dengan menggunakan bibirnya. Dengan penuh harapan untuk bisa melakukan hal yang sama, pria ini mencoba membaca Alkitab berhuruf Braille dengan bibirnya. Namun sekali ini ia kecewa lagi karena syaraf yang ada di bibirnya juga tidak berfungsi.
Suatu hari, ketika ia sedang mencoba “membaca” lembaran-lembaran huruf Braille itu dengan bibirnya, tiba-tiba lidahnya tanpa disengaja merasakan huruf-huruf itu. Seperti kilat menyambar di dalam pikirannya, lalu ia mempunyai ide untuk belajar menggunakan lidahnya membaca Alkitab berhuruf Braille.
Saat Summer sedang menulis bukunya ini, manusia yang mencintai Firman Allah itu telah “membaca” seluruh Alkitab sebanyak 4 kali!

Renungkanlah apa yang menjadi keputusan dari sang pemberi talenta dalam Injil Matius 25:28-30 dibawah ini :
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Orang yang menyelidiki kemampuannya akan menemukan potensi yang amat besar.

JIKA TIDAK HANCUR

Nats: Kejadian 32:24-25
"Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu."

Karakter dan kepemimpinan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan apabila seseorang ingin menjadi pemimpin. Kepemimpinan bukan hanya berbicara hal-hal di luar diri Anda, tetapi juga hal-hal yang ada di dalam diri Anda.

Yakub adalah tokoh nyata di dalam Alkitab yang diajar Tuhan dalam soal karakter. Dari semula Yakub mempunyai pengaruh yang besar. Tidak peduli apa yang dilakukannya atau ke mana ia pergi, ia menggugah segala sesuatu.

Ia adalah orang yang kaya, kuat, berpengaruh, dan diberkati dengan keluarga besar sehingga mengira bahwa dirinya mempunyai segala sesuatu. Tetapi, seorang pemimpin yang mencari jalan dan keuntungannya sendiri tidak dapat menjadi sebuah alat yang efektif dalam tangan Allah. Allah harus menghancurkan Yakub untuk membuatnya berguna.

Dalam proses penghancuran, Yakub yang arti namanya adalah "si penipu" diubah Allah menjadi Israel yang berarti "pahlawan Allah". Dia ingin Yakub memusatkan pelayanan-Nya kepada Allah bukan diri sendiri.

Para pemimpin alami sering perlu dihancurkan. Anggaplah kemampuan alami Anda untuk memimpin sebagai karunia dari Allah, tetapi karakter Anda adalah suatu pemberian kepada Allah. Ingatlah: Setiap kali Anda ditekan kesukaran, Anda sedang dipersiapkan, seperti Yakub, untuk melayani Allah dan memimpin orang lain dengan lebih baik lagi.

Ujian kepemimpinan yang sejati adalah ketika karakter Anda dibentuk dan diubahkan Tuhan. Tidak ada yang lain !

IBADAH YANG SEJATI


Nats: Yohanes 4 : 20-24
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
4:21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kena
l, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Orang Samaria dan Yahudi memiliki tempat penyembahan kepada tuhan mereka di tempat yang berbeda. Jika orang Samaria berpusat di Gunung Gerizim, maka orang Yahudi di bukit Moria, Yerusalem. Tata cara ibadah mereka pun berbeda. Orang Samaria tidak menggunakan kitab suci yang digunakan oleh orang Yahudi (39 kitab PL).

Dalam percakapannya dengan perempuan Samaria, Yesus mengajarkan perempuan cara menyembah yang benar. Bukan di gunung, tetapi menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran, sebab Dia adalah Roh (Yoh 4:24)

Menyembah dalam Roh. Penyembahan yang berkenan adalah menyembahNya dalam Roh, yaitu menyembah Dia dengan kesungguhan, penuh kasih, kesetiaan, ketaatan, dan penyerahan diri yang total. Firman Tuhan mengajarkan Anda untuk mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi. Saat Anda datang kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa, serta akal budi, sesungguhnya kita sedang menyembah Dia dalam roh.
Menyembah dalam Kebenaran. Menyembah Tuhan dalam kebenaran artinya, hidup kita senantiasa bersesuaian dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhan adalah kebenaran.
Jadi jika Anda hidup seturut kehendak Tuhan dan berserah diri kepada Tuhan maka Anda sudah menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.

Yohanes 17:17, Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

BERHENTI BERSIKAP AGAMAWI


Nats: II Korintus 5:21
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Ketika Anda dilahirkan baru, Anda tidak setengah dilahirkan baru atau seperempat benar. Anda dijadikan kebenaran Tuhan dalam Kristus! Anda dijadikan "sewaris dengan Kristus." Menurut Konkordansi karangan Strong kata "sewaris" (joint-beir) mengacu pada persamaan pribadi yang dilandasi persamaan pemilikan.

Yesus pergi ke Salib untuk memberi Anda hal yang telah dimiliki-Nya. Dia bangkit kembali agar Anda diciptakan kembali menurut citra-Nya. Anda adalah kemenangan dari Tuhan Yang Mahakuasa! Anda lebih dari pemenang dalam Kristus Yesus. Di dalam Bapa, Anda adalah sama seperti Yesus. Yohanes 17:23 sebenarnya menyatakan bahwa Tuhan mengasihi Anda, seperti Dia mengasihi Yesus.

Begitu Anda berani menerima kenyataan itu, hidup Anda akan berubah selama-lamanya. Anda takkan puas lagi untuk hanya duduk-duduk saja merengek dan berharap agar segala sesuatunya berbeda. Anda akan melangkah untuk menempati kedudukan kewibawaan yang telah diberi Yesus kepada Anda, untuk mengambil tempat yang menjadi hak-hak Anda di sisi-Nya dan belajar berkiprah seperti Yesus. Sebagai umat-Nya, di hadapan Tuhan, kita sama seperti Yesus.

Jika Anda mau menerima pesan itu, dan jika Anda berani menerapkannya, itu akan mengubahkan hidup Anda secara mendasar. Itu akan mengantar Anda dari alam keagamaan menuju kenyataan !

Tuhan tidak menginginkan Anda berubah karena agama, tetapi karena Anda mengalami DIA dalam hidup secara pribadi

ADA DALAM RENCANA-NYA


Nats: Mazmur 139:13-18
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

Jika kita hendak mengadakan suatu acara atau program maka hal pertama yang seharusnya kita lakukan adalah menyusun rencana kerjanya. Dengan adanya rencana, maka kita dapat melakukan berbagai persiapan dengan lebih mudah dan terarah hingga mencapai tujuan. Hal ini baik karena Allah sendiri menunjukkan sikap terebut pada kita.

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa hidup kita DIRENCANAKAN OLEH ALLAH SENDIRI. Setiap detik kehidupan yang kita jalani sudah tertulis dengan jelas dalam rencana kerja-Nya. Ia menata kehidupan kita hari lepas hari hingga kita mencapai tujuan akhir yang Ia tetapkan bagi kita. Coba Anda bayangkan betapa berharganya diri Anda di hadapan Allah. Ia sudah memikirkan dengan sebaik-baiknya semua hal yang akan kita hadapi dan semua kejadian yang akan kita alami. Jika manusia membuat rencana, maka akan sangat banyak kemungkinan kita melupakan beberapa hal dan juga melakukan beberapa perubahan dari apa yang sudah direncanakan. Namun ketika Allah yang membuat rencana, maka kita dapat meyakini dengan pasti semuanya akan sempurna, dan tidak ada yang terlewatkan oleh-Nya.

Dengan keadaan seperti ini, masih adakah hal yang bisa membuat kita khawatir? Apakah masa depan? Pasangan hidup? Pekerjaan? Atau hal lainnya? Ingat, semua sudah direncanakan Allah dengan sempurna, dan tugas kita hanya tinggal mengikuti rencana-Nya.